Sabtu, 16 Juli 2011

EKSKLUSIF: Gianluigi Buffon Frustrasi Tunggu Kebangkitan Juventus

Kendati mulai putus asa dengan langkah Juve yang masih tertatih-tatih, kiper 33 tahun itu tak mau hengkang dan masih percaya dengan proyek yang diusung Si Nyonya Tua.

Harus berkubang di Serie B 2006/07 akibat sanksi keterlibatan di calciopoli, langkah Juventus untuk kembali ke puncak kejayaan di Tanah Italia terbilang masih tertatih-tatih.

Walau langsung finis di peringkat tiga begitu kembali ke Serie A 2007/08 dan naik ke tangga runner-up tahun berikutnya, Si Nyonya Tua menukik di dua musim selanjutnya dengan pencapaian identik, posisi tujuh.

Salah satu pilar Juve, Gianluigi Buffon, pun tak sanggup menahan keputusasaan yang dirasakannya di lima tahun terakhir.

Sosok nomor satu di bawah mistar kubu Turin itu mengungkapkan klubnya telah mencanangkan proyek khusus demi mengembalikan hegemoni yang pernah kental melekat di Juventus, tapi segalanya tak berjalan sesuai ekspektasi.

Meski begitu, kiper 33 tahun ini juga merasa bahwa menurunnya Juve ini merupakan refleksi inferioritas Serie A dibanding liga-liga top Eropa lain seperti Liga Primer Inggris, La Liga Spanyol, dan Bundesliga Jerman, dalam urusan finansial.

"Lima tahun lalu, kisah tentang Juventus berubah, saya 'menikahi' proyek bagi klub untuk terlahir kembali," tutur Buffon secara eksklusif kepada GOAL.com.

"Klub ini berusaha menjalankan proyek ini, tapi hasilnya tak mengikuti. Hasil tersebut tak sebagus atau secepat seperti yang diharapkan sebelumnya."

"Tapi di sinilah kami, dan klub harus mencapai target ini secepat mungkin," lanjutnya.

"Tak bermain di Liga Champions pastinya menghasilkan rasa frustrasi yang lebih bagi para pemain termasuk saya sendiri."

"Pemain seperti saya dan Alessandro Del Piero memiliki hasrat untuk berpartisipasi di level top dalam sepakbola."

"Fakta bahwa kami tak akan berpartisipasi musim depan berarti tim dan para pemain harus bekerja keras untuk mencapai target ini di masa depan."

"Tapi, kami juga harus ingat bahwa mulai tahun depan, hanya akan ada tiga tim Italia yang lolos ke Liga Champions, jadi itu bahkan akan lebih sulit lagi."

"Alasan bagi tak adanya tim Italia yang mencapai semi-final Liga Champions musim ini bukanlah sebuah pertanyaan yang menyangkut kompetisi Liga Italia."

"Ini pertanyaan tentang bujet. Saat ini, sepakbola Italia sedikit kurang dalam bujet dibandingkan negara-negara lain. Oleh karena itu, hasil akhirnya juga sedikit mengecewakan."


“Saat ini, prospek saya meninggalkan Juventus sama sekali tak ada. Saat Anda menikah, ada dua pihak yang sepakat, begitu pun jika harus bercerai"
Juventus dikait-kaitkan dengan beberapa bintang di bursa pemain musim panas ini, termasuk striker Atletico Madrid, Sergio Aguero, dan Giuseppe Rossi (Villarreal) demi bersaing dengan AC Milan dan Inter Milan dalam perburuan scudetto musim depan.

Namun, Buffon menyadari bahwa status Juve sebagai salah satu klub Italia tersukses sepanjang sejarah di level domestik saat ini tengah memudar.

Ia merasa tak adanya kans tampil di Liga Champions 2011/12 dan anggaran yang terbilang kalah besar dibanding tim lain dapat memengaruhi keputusan calon pemain baru untuk bergabung.

"Juventus saat ini punya daya tarik yang kurang atraktif daripada sebelumnya," terangnya.

"Pemain-pemain yang sangat penting semuanya ingin bermain di Liga Champions sebelum bersedia bergabung dengan Juventus."

"Sayangnya, Juventus tak berkiprah di Liga Champions. Atau para pemain menuntut gaji sangat tinggi, dan klub tak ingin mengabulkannya."

"Ini murni tentang bujet. Jika kita membandingkan bujet Juventus dengan klub-klub besar Eropa di Spanyol, Italia, dan Jerman, perbedaannya lumayan besar."

Buffon sendiri, yang menjadi kiper termahal sepanjang sejarah tatkala direkrut Juventus dari Parma dengan banderol £32,6 juta pada 2001, sempat dispekulasikan bakal meninggalkan I Bianconeri.

Tapi ia menampik dengan tegas rumor tersebut. Penjaga gawang utama La Nazionale ini juga optimistis masih bisa menyuguhkan level performa terbaik empat tahun ke depan.

"Untuk saat ini, prospek saya meninggalkan Juventus sama sekali tak ada. Saat Anda menikah, ada dua pihak yang sepakat, begitu pun jika harus bercerai."

"Jika sesuatu memang terjadi, itu tak hanya tergantung pada keinginan saya, tapi juga keinginan klub. Saat ini, tak ada lagi yang harus ditambahkan."

"Saya tak memiliki masalah bertahan di Juve bila ambisi dalam proyek ini sebesar yang mereka katakan."

"Saya punya empat tahun lagi di level atas. Setelah itu, saya pikir saya bisa terus bermain, tapi tidak di level top. Di hari timnas Italia berhenti memanggil saya, saya pikir saya akan pensiun," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar